Bagi sebagian besar, tugas
menulis laporan ilmiah, baik dalam bentuk makalah maupun skripsi, tampaknya
menjadi tugas yang berat. Pemilihan topik penelitian, judul makalah, sampai
penentuan teori menjadi bagian yang dianggap susah dikerjakan. Tidak heran
ketika makalah atau skripsi disusun, beragam perbaikan harus dikerjakan oleh
penulisnya.
Memahami struktur sebuah karya ilmiah bisa menjadi cara yang akan menolong
penulis dalam menyajikan karya tulisnya. Bila sudah mengenal masing-masing
aspeknya, sedikit banyak akan melapangkan alur pemikiran penulis.
Secara umum, sebuah karya tulis ilmiah terbagi dalam tiga bagian besar.
Bagian yang dimaksud ialah pendahuluan, isi, dan pembahasan. Meskipun ketiganya
merupakan inti dari sebuah karya, tentu saja masih dibutuhkan penyemarak lain,
yaitu prakata (bedakan dengan kata pengantar!), daftar isi, daftar tabel/skema,
bibliografi, dan lampiran. Tentu saja kelengkapan-kelengkapan tersebut tidak
semuanya mutlak disertakan. Masing-masing akan dijelaskan di bawah ini.
PENDAHULUAN
Seperti namanya, bagian ini memberikan gambaran mengenai topik penelitian
yang hendak disajikan. Aspek-aspek yang biasa disertakan pada bagian ini
diuraikan secara sederhana di bawah ini.
1.
Latar
belakang masalah
Pada bagian
ini, penulis harus menguraikan apa yang menjadi ketertarikannya pada objek yang
diteliti. Oleh karena itu, kepekaan untuk memerhatikan fenomena-fenomena yang
mutakhir di bidang yang sedang ditekuni menjadi kebutuhan. Tidak jarang, sebuah
makalah atau skripsi mendapat sambutan hangat karena membahas topik-topik yang
sedang hangat.
Satu aspek
lain yang perlu dikemukakan pada bagian ini ialah tinjauan pustaka. Peneliti
perlu menyertakan beberapa penelitian yang relevan dengan topik yang
dikerjakan. Hal ini dilakukan agar memperjelas pembaca bahwa penelitian yang
dilakukan bukan mengulangi berbagai penelitian lainnya.
2.
Masalah
dan batasannya
Dari
fenomena yang menarik perhatian, penulis harus secara eksplisit mengemukakan
masalah yang hendak dibahas. Sebab pada bagian latar belakang, masalah yang
hendak dibahas biasanya tidak dikemukakan secara eksplisit.
Meski
demikian, masalah yang hendak dibahas atau diteliti itu masih harus dibatasi
lagi. Hal ini dilakukan agar pembahasan tidak meluber luas kepada aspek-aspek
yang jauh dari relevan. Selain itu, pembatasan masalah penelitian juga akan
menolong dalam hal efektivitas penulisan karya ilmiah.
3.
Tujuan
dan manfaat
Kemukakan
tujuan dan manfaat penelitian yang dikerjakan. Sedapat mungkin dijabarkan
keduanya, baik bagi lingkungan akademis maupun masyarakat secara umum.
4.
Metode
dan Teknik Analisa
Penentuan
metode dan teknik menganalisis data juga akan menentukan hasil dari sebuah
penelitian. Metode harus dibedakan dari teknik. Mengenai keduanya, Sudaryanto
(2001) menyebutkan bahwa metode merupakan cara yang harus dilaksanakan,
sedangkan teknik merupakan cara melaksanakan metode. Sebagai cara, tambahnya,
kejatian teknik ditentukan oleh adanya alat yang dipakai.
Dalam ilmu
linguistik, metode penelitian berkisar pada dua metode besar, yaitu metode
padan dan agih. Sementara tekniknya ada bermacam-macam. Tidak semua metode
perlu dan relevan untuk digunakan dalam menganalisa data penelitian. Oleh
karena itu, peneliti perlu berhati-hati dalam menentukan metode dan teknik
analisanya. Data penelitian yang diperoleh harus benar-benar dicermati
perilakunya.
5.
Landasan
teori
Sebuah
penelitian tentu perlu memiliki dasar teoritis yang kuat. Namun, penulis harus
benar-benar teliti menentukan dasar teoritis yang akan mendukung pembedahan
masalah. Biasanya, bila sudah mengerti perilaku data yang diperoleh, penentuan
teori yang hendak dipakai akan lebih mudah.
ISI
Setelah merampungkan bagian awal tadi, penelitian pun dapat dilanjutkan
dengan lebih bergumul dengan data yang telah diperoleh. Sub dari bagian isi
(biasa disebut juga subbab karena bagian isi umumnya dianggap sebagai bab yang
mandiri) biasanya tergantung ruang lingkup masalah. Bila masalah yang hendak
dibahas terdiri dari tiga butir, sub bagian isi bisa menjadi tiga. Jangan
sampai empat apalagi lima, mengingat pada bagian isi, penulis harus melakukan
analisa berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang muncul pada bab pendahuluan.
PENUTUP
Sebagai penutup, pada bagian ini peneliti harus memberi simpulan dari
hasil penelitiannya. Simpulan tersebut harus disajikan secara sederhana dan
singkat. Tujuannya agar pembaca bisa lebih menangkap hasil penelitiannya secara
ringkas.
Salah satu bagian yang tampaknya masih banyak digunakan sebagai sub-bagian
dari penutup ialah saran. Sejumlah departemen pada sejumlah perguruan tinggi
belakangan ini mulai menghapus bagian tersebut. Sederhananya, sebuah penelitian
mensyaratkan sebuah penelitian lanjutan, entah untuk menyanggah atau menguatkan
hasil penelitian terdahulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar