Fitch Ratings menegaskan kenaikan outlook peringkat utang Indonesia dari BB+ outlook stabil menjadi BB+ outlook positif. Melalui peningkatan peringkat itu, Indonesia akan selangkah lagi menuju investment grade.
Senior Director and Head of Asia-Pacific Sovereign Ratings Fitch, analis utama untuk sovereign rating RI, Andrew Colquhoun, menyatakan bahwa outlook positif diberikan karena prospek kondisi ekonomi makro yang membaik. Situasi itu diyakini akan mendukung penguatan lebih lanjut credit profile, yang membawa sovereign rating RI ke kategori investment grade dalam waktu dekat. Fitch mengingatkan risiko jangka pendek terkait tekanan inflasi dan potensi risiko dari dampak arus modal yang volatile.
Dalam siaran persnya, Fitch menyatakan faktor kunci yang mendukung revisi outlook ini adalah pertumbuhan ekonomi yang kuat, jauh di atas rentang median 'BB' maupun median 'BBB'. Hal lain yang dipandang positif, adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tidak diikuti oleh tekanan ketidakseimbangan pada posisi eksternal Indonesia, di mana pertumbuhan tingkat tabungan domestik sejalan dengan pertumbuhan investasi.
Selain itu, kinerja neraca pembayaran Indonesia khususnya neraca berjalan juga selalu terjaga sejak 1998. Bahkan, penguatan cadangan devisa mencapai US$96,2 triliun atau setara dengan tujuh bulan impor dan pembayaran utang, menjadi faktor kritikal yang mendukung credit profile Indonesia.
Menurut Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution, penetapan outlook positif pada sovereign credit rating Republik Indonesia mencerminkan kepercayaan internasional terhadap kredibilitas otoritas perekonomian dalam mengelola perekonomian Indonesia, di tengah risiko tekanan inflasi serta tantangan ekonomi saat ini. "Indonesia hanya selangkah lagi menuju kategori investment grade," ujar Darmin dalam rilisnya di Jakarta, Kamis, 24 Februari 2011.
Menurut dia, fundamental makroekonomi yang kokoh dan tingkat investasi yang semakin meningkat akan mendukung pertumbuhan ekonomi berikutnya. Indonesia diharapkan mampu mengejar gap yang masih ada untuk segera memasuki kategori investment grade dalam waktu dekat.
Sebelumnya, Lembaga pemeringkat Moody's Investors Services juga telah menaikkan peringkat utang Indonesia dari posisi Ba2 menjadi Ba1.
source : vivanews.com
Senior Director and Head of Asia-Pacific Sovereign Ratings Fitch, analis utama untuk sovereign rating RI, Andrew Colquhoun, menyatakan bahwa outlook positif diberikan karena prospek kondisi ekonomi makro yang membaik. Situasi itu diyakini akan mendukung penguatan lebih lanjut credit profile, yang membawa sovereign rating RI ke kategori investment grade dalam waktu dekat. Fitch mengingatkan risiko jangka pendek terkait tekanan inflasi dan potensi risiko dari dampak arus modal yang volatile.
Dalam siaran persnya, Fitch menyatakan faktor kunci yang mendukung revisi outlook ini adalah pertumbuhan ekonomi yang kuat, jauh di atas rentang median 'BB' maupun median 'BBB'. Hal lain yang dipandang positif, adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tidak diikuti oleh tekanan ketidakseimbangan pada posisi eksternal Indonesia, di mana pertumbuhan tingkat tabungan domestik sejalan dengan pertumbuhan investasi.
Selain itu, kinerja neraca pembayaran Indonesia khususnya neraca berjalan juga selalu terjaga sejak 1998. Bahkan, penguatan cadangan devisa mencapai US$96,2 triliun atau setara dengan tujuh bulan impor dan pembayaran utang, menjadi faktor kritikal yang mendukung credit profile Indonesia.
Menurut Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution, penetapan outlook positif pada sovereign credit rating Republik Indonesia mencerminkan kepercayaan internasional terhadap kredibilitas otoritas perekonomian dalam mengelola perekonomian Indonesia, di tengah risiko tekanan inflasi serta tantangan ekonomi saat ini. "Indonesia hanya selangkah lagi menuju kategori investment grade," ujar Darmin dalam rilisnya di Jakarta, Kamis, 24 Februari 2011.
Menurut dia, fundamental makroekonomi yang kokoh dan tingkat investasi yang semakin meningkat akan mendukung pertumbuhan ekonomi berikutnya. Indonesia diharapkan mampu mengejar gap yang masih ada untuk segera memasuki kategori investment grade dalam waktu dekat.
Sebelumnya, Lembaga pemeringkat Moody's Investors Services juga telah menaikkan peringkat utang Indonesia dari posisi Ba2 menjadi Ba1.
source : vivanews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar