Minggu, 31 Oktober 2010

PEMASARAN

Pengertian dan Konsep Pemasaran
Pengertian Pemasaran
Pada saat ini kegiatan pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam dunia usaha. Kadang-kadang istilah pemasaran ini diartikan sama dengan beberapa istilah, seperti : penjualan, perdagangan dan distribusi. Salah pengertian ini timbul karena pihak-pihak yang bersangkutan mempunyai kegiatan dan kepentingan yang berbeda-beda.
Kenyataannya, pemasaran merupakan konsep yang menyeluruh, sedangkan istilah yang lain tersebut hanya merupakan satu bagian, satu kegiatan dalam sistem pemasaran secara keseluruhan. Jadi, pemasaran merupakan keseluruhan dari pengertian tentang :
• Penjualan
• Perdagangan
• Distribusi
Definisi tentang pemasaran secara luas yang dikemukakan oleh William J. Santon berikut ini :
Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa sebenarnya proses pemasaran itu terjadi atau dimulai jauh sejak sebelum barang-barang di produksi. Keputusan-keputusan dalam pemasaran harus dibuat untuk menentukan produk dan pasarnya, harganya, dan promosinya. Kegiatan pemasaran tidak bermula pada saat selesainya produksi, juga tidak berakhir pada saat penjualan dilakukan.

Penciptaan Faedah Bagi Konsumen
Pemasaran adalah termasuk salah satu kegiatan dalam perekonomian dan membantu dalam penciptaan nilai ekonomi, sedangkan nilai ekonomi itu sendiri akan menentukan harga barang dan jasa bagi individu-individu. Selain pemasaran, kegiatan lain yang dapat menciptakan nilai ekonomi adalah :
• Produksi yang membuat barang-barang
• Konsumsi yang menggunakan barang-barang tersebut
Dalam hal ini pemasaran berada diantara produksi dan konsumsi, ini berarti bahwa pemasaran menjadi penghubung diantara kedua faktor tersebut. Dalam kondisi perekonomian seperti sekarang ini, tanpa adanya pemasaran orang sulit mencapai tujuan konsumsi yang memuaskan. Penjual berada dipihak yang menjalankan kegiatan pemasaran (juga kegiatan produksi) dan pembeli berada pada titik konsumsi. Oleh karena itu perusahaan harus dapat menciptakan faedah (utility) bagi konsumen.
Faedah (utility) adalah kekuatan dari suatu produk atau jada untuk memuaskan kebutuhan.
Perusahaan dapat menciptakan empat macam faedah, yakni :
1. Faedah Waktu
Faedah waktu dapat diciptakan dengan menyediakan produk pada saat konsumen membutuhkan untuk membelinya. Ini memerlukan suatu riset pemasaran untuk menentukan jenis produk apakah yang diinginkan konsumen pada suatu saat. Jadi produk yang ditawarkan harus selalu siap pada saat diperlukan oleh konsumen.
2. Faedah Tempat
Faedah tempat merupakan faedah yang diciptakan dengan menyediakan produk pada tempat yang strategis apabila konsumen ingin membelinya. Jadi, penjual berusaha untuk menentukan lokasi persediaan produknya sedekat mungkin dengan konsumen.
3. Faedah Milik
Faedah milik diciptakan dengan mempersiapkan pemindahan hak milik dari penjual kepada pembeli. Pada prinsipnya, transaksi jual-beli yang dilakukan oleh penjual dan pembeli sudah dapat menciptakan faedah milik meskipun secara fisik produknya belum di tangan pembeli.
4. Faedah Informasi
Faedah informasi diciptakan dengan memberikan informasi tentang penawaran suatu produk kepada konsumen. Jadi, konsumuen akan lebih memahami tentang prosuk yang ditawarkan oleh perusahaan sehingga lebih mudah dalam mengambil keputusan untuk membelinya. Dalam kegiatan pemasaran, pemberian informasi tersebut dapat dilakukan dengan mengadakan promosi.

Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran (marketing concept) merupakan falsafah perusahaan yang menyatakan bahwa pemasaran keinginan pembeli adalah syarat utama bagi kelangsungan hidup perusahaan. Segala kegiatan perusahaan dibidang produksi, teknik, keuangan dan pemasaran diarahkan pada usaha untuk mengetahui keinginan pembeli dan kemudian memuaskan keinginan tersebut dengan mendapatkan laba. Jadi, bagian pemasaran mempunyai peranan aktif sejak dimulainya proses produksi. Semua kegiatan perusahaan untuk menghasilkan dan menjual barang didasarkan pada masalah pemasaran.
Perusahaan menganut konsep pemasaran ini tidak hanya sekedar menjual barang saja, tetapi lebih dari itu, dimana perusahaan harus memperhatikan konsumen beserta kebutuhannya. Secara definitif dapat dikatakan bahwa :
Konsep Pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.
Konsep pemasaran ini banyak dianut oleh perusahaan modern yang ingin mencapai laba jangka panjang ddengan berorientasi kepada konsumen atau pasar.

Pendekatan Studi Pemasaran
Pemasaran dapat dipelajari dengan mengadakan berbagai macam pendekatan, yaitu :

• Pendekatan serba fungsi (functional approach)
• Pendekatan serba lembaga (institutional approach)
• Pendekayan serba barang (commodity approach)
• Pendekatan serba manajemen (managerial approach)
• Pendekatan serba sistem (total system approach)
Pendekatan Serba Fungsi
Jumlah dan macam dari fungsi ini tergantung pada macam produk dan kebiasaan dalam perdagangan. Adapun fungsi pokok pemasaran adalah :
1. Penjualan
Penjualan ini merupakan fungsi yang paling penting dalam pemasaran karena menjadi tulang punggung kegiatan untuk mencapai pasar yang dituju.
2. Pembelian
Fungsi pembelian bertujuan memilih barang-barang yang dibeli untuk dijual atau untuk digunakan dalam perusahaan dengan harga, pelayanan dari penjual dan kualitas produk tertentu.
3. Pengangkutan
Pengangkutan merupakan fungsi pemindahan barang dari tempat barang dihasilkan ke tempat barang dikonsumsikan.
4. Penyimpanan
Penyimpanan merupakan fungsi menyimpan barang-barang pada saat barang selesai diproduksi sampai pada saat barang dikonsumsi. Adapun alasan-alasan untuk mengadakan penyimpanan tersebut adalah :
a. Produksi bersifat musiman, sedangkan konsumen bersifat terus-menerus, misalnya : buah-buahan, beras dsb
b. Konsumsi bersifat musiman, sedangkan produksi terus-menerus sepanjang tahun, misalnya : payung, jas hujan
c. Spekulasi, yaitu dengan jalan membeli dan menimbun barang-barang untuk dijual pada waktu harga sudah naik
d. Menyetabilkan harga, yaitu dengan jalan membeli dan menimbun barang-barang pada waktu barang belimpah-limpah sehingga harganya rendah. Kemudian menjualnya pada waktu terdapat kekurangan barang
e. Penyimpanan memungkinkan pembelian dalam jumlah besar dan pembelian dalam jumlah besar memungkinkan untuk : memperoleh potongan harga, biaya angkut per unit lebih rendah, mengatasi kemungkinan kelambatan penyerahan barang dan untuk pengawetan atau pematangan
5. Pembelanjaan
Pembelanjaan adalah fungsi mendapatkan modal dari sumber ekstern guna menyelenggarakan kegiatan pemasaran. Sumber ekstern itu dapat berupa kredit dagang dari penjual dan pinjaman dari bank yang biasanya berupa pinjaman jangka pendek.
6. Penanggungan Resiko
Penaggungan resiko adalah fungsi menghindari dan mengurangi risiko yang berkaitan dengan pemasaran barang. Tiap-tiap perusahaan mengahdapi macam-macam resiko, antara lain :
a. Risiko yang ditimbulkan oleh alam, seperti : gempa bumi, angin puyuh, banjir
b. Risiko yang ditimbulkan oleh manusia, seperti : kebakaran, pencurian, tidak dibayarnya utang oleh pembeli
c. Risiko yang ditimbulkan oleh pasar, seperti : merosotnya harga penjualan
Adapun cara-cara yang dapat ditempuh untuk mengurangi risiko, khususnya risiko kebakaran dan pencurian, ialah :
a. Memperkecil jumlah persediaan barang
b. Dengan mengusahakan fasilitas penyimpanan yang baik dan kuat
c. Dengan mengasuransikan barang-barang yang disimpan
Risiko terhadap tidak dibayarnya utang oleh pembeli dapat dijalankan dengan politik kredit dan politik penagihan yang efektif.
7. Standarisasi dan Grading
Standarisasi dan grading ini merupakan dua istilah yang agak bebrbeda meskipun ada juga persamaannya.
Standarisasi adalah penentuan batas-batas dasar dalam bentuk spesifikasi barang-barang hasil manufaktur, kadang-kadang juga disebut normalisasi. Adapun dasar penentuan untuk barang-barang hasil manufaktur adalah :
• Ukuran jumlah
• Ukuran kapasitas
• Ukuran fisik
• Ukuran kekuatan
Grading adalah usaha menggolong-golongkan barang kedalam golongan standard kualitas yang telah mendapat pengangkutan dunia perdagangan. Adapun cara penggolongan yang dapat dilakukan adalah :
• Memeriksa dan menyortir dengan panca indra
• Memeriksa dan menyortir dengan alat
• Memeriksa dan meyortir melalui contoh barang
Bagi barang-barang hasil manufaktur, grading tidaklah begitu penting, oleh karena barang-barang semacam itu dapat dihasilkan sesuai dengan spesialisasi standard.
8. Pengumpulan Informasi Pasar
Dalam fungsi ini termasuk pula pengumpulan dan penafsiran keterangan-keterangan tentang macam barang yang beredar di pasar, jumlahnya, macam barang yang dibutuhkan konsumen, harganya dsb.
Semua fungsi pemasaran ini tidak hanya dilakukan oleh produsen saja, tetapi penyalur/perantara juga melakukannya, bahkan konsumen pun ikut menjalankan fungsi pemasaran tersebut terutama fungsi pembelian.
Sebenarnya kedelapan macam fungsi pokok pemasaran tersebut dapat dimasukkan kedalam tiga macam fungsi, yaitu :
• Fungsi pertukaran, meliputi : pembelian dan penjualan
• Fungsi penyediaan fisik, meliputi : pengangkutan dan penyimpanan
• Fungsi penunjang, meliputi : pembelanjaan, penaggung risiko, standardisasi dan grading, serta pengumpulan informasi pasar

Pendekatan Serba Lembaga
Pendekatan serba lembaga ini mempelajari pemasaran dari segi organisasi/lembaga-lembaga yang terlibat dalam kegiatan pemasaran. Lembaga tersebut adalah :
• Penyedia bahan/supplier
• Produsen yang mengolah bahan menjadi barang jadi
• Perantara dagang
• Perantara agen
• Perusahaan saingan
• Pembeli akhir
Pendekatan Serba Barang
Pendekatan serba barang atau disebut juga pendekatan organisasi industri, merupakan suatu pendekatan pada pemasaran yang melibatkan studi tentang bagaimana barang-barang tertentu berpindah dari titik produksi ke konsumen akhir atau konsumen industri.
Penekatan Serba manajemen
Pendekatan serba manajemen mempelajari pemasaran dengan menitik beratkan pada pendapat manajer serta keputusan yang mereka ambil. Disini, pemasaran ditinjau sebagai suatu kerangka yang terdiri atas variabel-variabel yang dapat dikontrol seperti : produk perusahaan, saluran distribusi, harga dan promosi., ditambah dengan variabel yang tidak dapt dikontrol atau variabel lingkungan seperti persaingan, permintaan, dan masyarakat.
Pendekatan Serba Sistem
Pendekatan serba sistem atau pendekatan sisitem total ini mencakup elemen-elemen yang luas dalam sisitem pemasaran, termasuk keempat pendekatan di muka. Adapun definisi dari sistem pemasaran adalah sebagai berikut : sumber pemasaran adalah keumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran, barang, jasa, ide, orang, dan faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh dan membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya.

Struktur Organisasi Pemasaran
Untuk mengatur kegiatan-kegiatan dengan baik, manajer harus menentukan komposisi struktur organisasinya. Struktur organisasi pemasaran bagi sebuah perusahaan tidak selalu sama dengan perusahaan lainnya, tergantung pada kondisi yang ada maupun tujuan yang akan dicapai.
Sebagai salah satu fungsi pokok dalam perusahaan, pemasaran dipegang oleh seorang manajer pemasaran yang kebanyakan bertanggung jawab pada direktur perusahaan. Manajer perusahaan membawahi sejumlah individu yang dikelompokkan ke dalam dua sub bagian, yaitu :
• Sub bagian perencanaan dan pelayanan staf penunjang
• Sub bagian penjualan umum
Masing-masing sub bagian dipegang oleh seorang manajer yang bertanggung jawab pada manajer pemasaran dan membawahi individu-individu yang semuanya berkicimpung dalam kegiatan pemasaran.
Kepalam sub bagian perencanaan pemasaran dan pelayanan alat penunjang bertanggung jawab terhadap masalah-masalah :
1. Perencanaan dan perdagangan barang
2. Periklanan
3. Riset pemasaran
4. Analsis dan pengawasan penjualan
5. Anggran penjualan
6. Peramalan penjualan
7. Perencanaan saluran, teritorial, dan kuota
8. Pengawasan persediaan
9. Penjadwalan peroduksi
10. Distribusi fisik
Sedangkan kepala sub bagian penjualan umum bertanggung jawab terhadap masalah-masalah :
1. Penjualan lapangan
2. Kegiatan kantor penjualan termasuk servis langganan dan servis barang

Pasar
Pengertian Pasar
Seorang yang membeli suatu barang atau jasa akan terlibat dalam suatu transaksi pembelian. Transaksi jual-beli yang terjadi dilakukan oleh penjual dan pembeli. Kejadian ini berlangsung pada saat tertentu. Sehingga pasar dapat dianggap sebagi suatu tempat.
Pengertian pasar sebagai tempat ini sebenarnya sangat sempit dan kurang fleksibel. Oleh karena itu kita mnggunakan definisi pasar yang lebih luas yang dikemukakan oleh W.J Stanton berikut ini :
Pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas , uang untuk belanja, dan kemauan untuk membelanjakannya.
Dari definisi tersebut dapatlah diketahui adanya tiga unsur penting yang terdapt dalam pasar, yakni :
• Orang dengan segala keinginannya
• Daya beli mereka
• Kemauan untuk membelanjakan uangnya
Macam-macam Pasar
Pada pokoknya, pasar dapat dikelompokkan ke dalam 4 golongan yakni :
1. Pasar konsumen adalah sekelompok pembeli yang membeli barang-barang untuk dikonsumsikan, bukannya dijual atau diproses lebih lanjut. Termasuk dalam pasar ini adalah pembeli individu atau pembeli rumah tangga, yang dibeli adalah barang konsumsi.
2. Pasar industri adalah pasar yang terdiri atas individu-individu dan lembaga atau organsiasi yang membeli barang-barang untuk dipakai lagi, baik secara langsung maupun tidak langsung, dalam memproduksi barang lain yang kemudian dijual. Barang yang dibeli adalah barang industri.
3. Pasar penjual adalah suatu pasar yang terdiri atas individu-individu dan organisasi yang membeli barang-barang dengan maksud untuk dijual lagi atau disewakan agar mendapatkan laba.
4. Pasar pemerintah adalah pasar dimana terdapat lembaga-lembaga pemerintah seperti : departemen-departemen, direktorat, kantor-kantor dinas dan instansi lain.
Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari sutau produk kedalam satuan-satuan pasar yang bersifat homogen.
Marketing Mix dan Produk
Marketing mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni : produk, struktur harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi.
Pengertian Barang
Barang/produk adalah suatu sifat yang komleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise peruasahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya.
Penggolongan barang menurut Tingkat Pemakaian dan Kekongkritannya
1. Barang tahan lama
2. Barang tidak tahan lam
3. Jasa
Penggolongan Barang menurut tujuan Pemakaiannya oleh si Pemakai
1. Barang konsumsi
• Barang konvenien adalah barang yang mudah dipakai
• Barang shopping adalah barang yang harus dibeli dengan mencari dahulu dan didalam membelinya harus dipertimbangkan masak-masak
• Barang special adalah barang yang memiliki cirri khas dan hanya dapat dibeli ditempat tertentu saja
2. Barang industri
• Bahan baku merupakan bahan pokok untuk membuat barang lain
• Komponen dan barang setengah jadi merupakan barang yang sudah masuk dalam proses produksi dan diperlukan untuk melengkapi produk akhir
• Perlengkapan operasi adalah barang-barang yang dapat digunakan untuk membantu lancarnya proses produksi maupun kegiatan-kegiatan lain didalam perusahaan
• Instalasi yaitu alat produksi utama dalam sebuah pabrik yang dapat dipakai dalam jangka waktu lama
• Peralatan ekstra yaitu alat-alat yang dipakai untuk membantu instalasi, sperti alat angkut
Siklus Kehidupan Barang
Terdiri dari beberapa tahap sejak barang diperkenalkan sampai tidak lagi terdapat dipasaran ini disebut sebagai siklus kehidupan barang. Tahap-tahap tersebut adalah ;
• Tahap perkenalan
• Tahap pertumbuhan
• Tahap kedewasaan dan kejenuhan
• Tahap kemunduran
Merk
Brand adalah suatu nama, istilah symbol, tau disain atau kombinasinya yang dimaksudkan untuk member tanda pengenal barang atau jasa dari seorang penjual atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari barang-barang yang dihasilkan oleh pesaing.

Saluran Pemasaran
Saluran Distribusi
Saluran distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri.
Adapun lembaga-lembaga yang ikut ambil bagian dalam penyaluran barang ini adalah : produsen, pereantara dan konsumen akhir.

Saluran Distribusi Ganda
Ada beberapa faktor dalam pemilihan saluran industri. Faktor-faktor tersebut adalah :
• Jenis barang yang dipasarkan
• Produsen yang menghasilkan produknya
• Penyalur yang bersedia ikut mengambil bagian
• Pasar yang dituju

Perantara saluran
Adapun jenis-jenis perantara:
1. Pedagang besar adalah salah satu lembaga yang penting. Terutama untuk menyalurkan barang konsumsi. Banyak fungsi yang dilakukan, sehingga pedagang besar ini dapat di golongkan ke dalam :
• Pedagang besar dengan fungsi penuh yaitu pedagang besar yang melaksanakan seluruh fungsi pemasaran
• Pedagang besar dengan fungsi terbatas yaitu pedagang besar yang hanya melakukan satu atau beberapa pemasaran saja
2. Pengecer, mempunyai peranan yang penting karena berhubungan secara langsung dengan konsumen akhir
3. Agen, dalam menjalankan fungsinya, mereka tidak mempunyai hak milik atas barang-barang yang diperdagangkan. Jadi, meskipun mereka menjalankan kegiatan perdagangan besar tapi pada umumnya mereka tidak dimasukkan ke dalam kategori pedagang. Adapun jenis-jenis agen :
• Agen penjulan
• Agen pembelian
• Agen pengangkutan

Penentuan Harga
Harga adalah sjumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Harga
1. Keadaan perekonomian
2. Penawaran dan permintaan
3. Elastisitas permintaan
• Inelastis : jika permintaan itu bersifat inelastis, maka perubahan harga akan mengakibatkan perubahan yang lebih kecil pada volume penjulannya
• Elastis : apabila permintaan itu bersifat elastis, maka perubahan harga akan menyebabkan terjadinya perubahan volume penjualan adlam perbandingan yang lebih besar
• Unitary elasticity : apabila permintaan itu bersifat unitary elasticity, maka perubahan harga akan menyebabkan perubahan jumlah yang dijual dalam proporsi yang sama

4. Persaingan
• Persanigan tidak sempurna : hal ini disebabkan karena harganya lebih tinggi dari barang sejenis dengan merek lain
• Oligopoli : dalam keadaan oligopoli beberapa penjual menguasai pasar, sehingga harga yang ditetapkan dapat lebih tinggi daripada kalau persaingan sempurna
• Monopoli : dalam keadaan monopoli jumlah penjual yang ada dipasar hanya ada satu, sehingga penentuan harga sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti : permintaan barang bersangkutan, harga barang-barang subtitusi, peraturan harga dari pemerintah
5. Biaya merupakan dasar dalam penetuan harga karena suatu tingkat harga yang tidak dapat menutup biaya akan mengakibatkan kerugian.
6. Tujuan perusahaan
• Laba maksimum
• Volume penjualan tertentu
• Penguasaan pasar
• Kembalinya modal yang tertanam dalam jangka waktu tetentu
7. Pengawasan pemerintah, dapat diwujudkan dalam bentuk : penentuan harga maksimum dan minimum, diskriminasi harga, praktek-praktek lain yang mendorong atau mencegah usaha-usaha ke arah monopoli

Metode-Metode Penetapan Harga
1. Penetapan harga biaya plus
Dalam metode ini, harga jual per unit ditentukan dengan menghitung jumlah seluruh biaya per unit ditambah jumlah tertentu untuk menutup laba yang dikehendaki pada unit tersebut (marjin). Jadi, harga jual produk itu dapat dihitung dengan rumus :
BAIAYA TOTAL + MARJIN = HARGA JUAL
2. Penetapan harga mark-up
Pada pokoknya, penetapan harga mark-up ini hampir sama dengan penetapan harga biaya-plus, hanya saja para pedagang atau perusahaan perdagangan lebih banyak menggunakan penetapan harga mark-up. Pedagang yang membeli barang-barang dagangan akan menentukan harga jualnya setelah menambah harga beli dengan sejumlah mark-up.
HARGA BELI + MARK UP = HARGA JUAL
3. Penetapan harga break-even
Sebuah metode penetapan harga yang didasarkan pada permintaan pasar dan masih mempertimbangkan biaya adalah penetapan harga brek-even. Dengan demikian kita perlu mngetahui beberapa konsep tentang biaya seperti :
• Biaya variabel : biaya yang berubah-ubah disebabkan oleh adanya perubahan jumlah hasil
• Biaya tetap : biaya-biaya yang tidak berubah-ubah untuk setiap tingkatan/sejumlah hasil yang diproduksi
• Biaya total : seluruh biaya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan atau dengan katan lain biaya total ini merupakan jumlah dari biaya variabel dan biaya tetap
BIAYA TOTAL = BIAYA TETAP + BIAYA VARIABEL
• Penghasilan total : jumlah penerimaan yang diperoleh perusahaan dari penjualan produknya
4. Penetapan harga dalam hubungannya dengan paar
Dalam hal ini, penentuan harga tidak didasarkan pada biaya, tetapi justru harga yang menetukan biaya bagi perusahaan.

Politik Penetapan Harga
1. Penetapan harga psikologis
Kebijaksanaan ini biasanya digunakan untuk penjualan barang pada tingkat pengecer. Dalam metode ini, hatga ditetapkan dengan angka yang ganjil atau janggal.
2. Price Lining
Lebih banyak digunakan oleh pengecer daipada pedagang besar. Di sini, penjual menentukan beberapa tingkatan harga pada semua barang yang dijual.
3. Potongan Hraga
Potong merupakan penguranagan dari harga yang ada. Biasanya potongan ini dowujudkan dalam bentuk tunai dan dimaksudkan untuk menarik konsumen. Jenis potongan :
• Potongan kuantitas : potongan harga yang ditawarkan penjual agar konsumen bersedia membeli dalam jumlah yang lebih besar
• Potongan dagang : potongan harga yang ditawarkan pada pembeli atas pembayaran untuk fungsi-fungsi pemasaran yang mereka lakukan
• Potongan tunai : potongan yang diberikan kepada pembeli atas pembayaran rekeningnya pada suatu periode
• Potongan musiman : potongan yang diberikan kepada pembeli yang melakukan pembelian diluar musim tertentu
4. Penetapan Harga Geografis
Di sini penjual harus mempertimbangkan ongkos angkut atau ongkos kirim untuk barang-barang yang disampaikan kepada pembeli. Ongkos angkut ini dapat ditanggung seluruhnya oleh pembeli atau oleh penjual saja, atau mereka menanggung sebagian-sebagian. Salah satu penetapan harga geografis ini adalah free on board (F.O.B) yang dibedakan ke dalam dua golongan, yaitu :
a. F.O.B tempat asal (F.O.B. point of origin) dimana seluruh ongkos angkut ditanggung oleh pembeli
b. F.O.B tujuan (F.O.B. destination) dimana seluruh ongkos angkut ditanggung oleh penjual termasuk keamanan dalam perjalanan

Promosi dan Periklanan
Promosi
Promosi merupakan salah satu variabel marketing mix yang digunakan oleh perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya. Oleh karena itu promosi dipandang sebagai :
Arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.
Beberapa kegiatan yang ada dalam promosi ini pada umumnya ada empat, yaitu :
• Periklanan
• Personal selling
• Promosi penjualan
• Publisitas dan hubungan masyrakat
Periklanan
Periklanan adalah komunikasi non-individu, engan sjumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakuakn oleh perusahaan, lembagfa non-laba, serta individu-individu.
Disini pihak sponsor berusaha menyebarkan berita kepada masyarakat. Berita inilah yang disebtu iklan atau advertensi. Periklanan adalah prosesnya, sedangkan iklan adalah beritanya.
1. Tujuan Periklanan
a. Mendukung program personal selling
b. Mencapai orang yang tidak dapat dicapai
c. Mengadakan hubungan dengan para penyalur
d. Memasuki daerah pemasaran baru
2. Jenis Periklanan
a. Periklanan barang : menyatakan kepada pasar tentang produk yang ditawarkan
b. Periklanan kelembagaan : dilakukan untuk menimbulkan ras simpati terhadap penjual dan ditujukan untuk menciptakan goodwill kepada perusahaan
3. Media Periklanan
a. Surat kabar
b. Majalah
c. Radio
d. Televisi
e. Pos langsung
f. Biro periklanan

Personal Selling
Personal selling adalah interaksi antar individu, saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau memperthankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain.
1. Proses personal selling
Tahap-tahap tersebut :
a. Persiapan sebelum penjualan : mempersiapkan tenaga penjualan dengan memberikan pengertian tentang barang yang dijualnya, pasar yang dituju dan teknik penjualan
b. Penentuan lokasi potensial : menentukan lokasi dari segmen pasar yang menjadi sasarannya
c. Pendekatan pendahuluan : penjual harus mempelajari semua masalah tentang calon pembelinya. Selain itu perlu juga mengetahui tentang produk apa yang sedang dugunakan dan bagaimana reaksinya
d. Melakukan penjualan : penjualan bermula dari memikat perhatian calon konsumen, kemudian diusahakan untuk mengetahui daya tarik mereka
e. Pelayanan sesudah penjualan
2. Jenis tugas penjualan dan salesman
Tugas-tugas penjualan dan salesmannya :
a. Trade selling dan merchandising salesman : tugas penjualan yang ditujukan kepada para penyalur, bukan kepada pembeli akhir
b. Missionary selling dan detailman : tugas penjualan yang dilakukan untuk mendorong pembeli agar bersedia membeli pada penyalur perusahaan
c. Technical selling dan sales engineer : tugas penjualan yang berusaha meningkatkan penjualan dengan pemberian saran serta nasehat kepada pembeli akhir dari barang dan jasanya
d. New business selling dan pioneer product salesman : tugas penjualan yang berusaha membuka transaksi baru dengan mengubah calon pembeli menjadi pembeli

Promosi Penjualan
Dalam promosi penjualan ini perusahaan menggunakan alat-alat seperti : peragaan, pameran, demonstrasi, hadiah, contoh barang dan sebagainya

Publisitas
Hampir sama dengan periklanan publisitas ini merupakan salah astu kegiatan promosi yang dilakukan melalui suatu media. Namun informasi yang tercantum tidak berupa iklan tetapi berupa berita. Sering publisitas itu tidak obyektif, ada yang sifatnya menjelek-jelkkan dan ada pula yang menyanjung-nyanjung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar